Dugaan Kelalaian PT Gas Alam Sentosa, Perusahaan Terancam Sanksi Hukum

avatar bnewsnasional.id

Surabaya l bnewsnaaional.org - Organisasi Masyarakat Arek Suroboyo Bergerak (ASB) memenuhi panggilan penyidik Polrestabes Surabaya untuk memberikan keterangan terkait dugaan tindak pidana yang dilakukan PT Gas Alam Sentosa.Selasa (16/09/2025)

Kasus ini menyeret nama perusahaan tempat Badrus Sholeh pernah bekerja dan menjadi korban kecelakaan kerja yang menimbulkan luka serius.

Baca Juga: Laporan Dugaan Penipuan di Depok Diduga Belum Ditindaklanjuti, Pelapor Pertanyakan Kinerja Polres

Alrein, Sekjen ASB, menjelaskan bahwa pemanggilan pihaknya berkaitan dengan penyelidikan kasus kecelakaan kerja yang menimpa Badrus Sholeh. 

"Kasus ini menjadi sorotan karena diduga kuat perusahaan tidak menjalankan kewajiban ketenagakerjaan secara benar," ucap Alrein.

Badrus tidak pernah didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, sehingga tidak memperoleh hak santunan maupun perlindungan saat kecelakaan kerja. 

"Ini bentuk pelanggaran serius terhadap hak dasar pekerja," tegas Alrein.

Baca Juga: Solidaritas Satu Cita Desak Gubernur Jatim Copot Sekdispora, Dugaan Langgar Etik ASN Dinilai Ditangani Tidak Transparan

ASB menilai perusahaan juga melanggar aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan menunjukkan kelalaian dalam memberikan jaminan keselamatan kepada para pekerja.

"Selain itu, ada dugaan pelanggaran terkait instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang tidak sesuai aturan,"ujarnya.

Sekjen ASB juga menyebutkan kecurigaan terkait surat izin transportir bahan berbahaya bagi unit truk milik PT Gas Alam Sentosa.

Baca Juga: Dugaan Bego Alat Berat Tambang Galian C Bukit Jaddih Di Sita Oleh Polres Bangkalan

"Surat izin tersebut dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan rekomendasi dari Kementerian Sumber Daya Alam," imbuhnya.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi perusahaan lain untuk mematuhi kewajiban ketenagakerjaan dan lingkungan hidup.(Red/Team)

Berita Terbaru