Proyek Jalan Provinsi di Tanah Merah Bangkalan Dikritik, Diduga Anggota Formades Kerjakan Asal-asalan membahayak Warga

Reporter : Redaksi

Bangkalan, bnewsnasional.id -  Pelaksanaan proyek peningkatan jalan provinsi di ruas Tanah Merah–Kwanyar hingga kawasan Jalan Jenteh, Kabupaten Bangkalan, memicu reaksi keras dari warga Setempat menjadi Sorotan Anggota Formades Bangkalan Pengerjaan infrastruktur tersebut dinilai tidak profesional serta mengabaikan standar keselamatan pengguna jalan.

Berdasarkan fakta di lapangan, pemasangan box culvert atau gorong-gorong terlihat tidak presisi, menyebabkan permukaan jalan menjadi tidak rata dan bergelombang. Selain masalah teknis pada badan jalan, pelaksana proyek juga kedapatan membiarkan lubang bekas galian terbuka tanpa adanya pembatas atau rambu peringatan yang memadai.

Baca juga: Korupsi Dana Desa Rp343 Juta, Mantan Kades Lajing Bangkalan Resmi Ditahan

"Masak ia kayak gini, naik turun, bahkan di depan klinik tempat orang sakit, dikerjakan begini,(tidak rata) maksudnya apa.?" Ujar Muhammad salah satu tokoh masyarakat di daerah tersebut.

"Bahkan kemarin ada pekarangan warga yang hancur tapi tak ada kejelasan sampai sekarang" imbuhnya.

Kondisi ini sangat dikeluhkan warga, terutama di titik-titik vital seperti area pertokoan dan akses fasilitas kesehatan. Salah seorang warga mengungkapkan kekhawatirannya akan risiko kecelakaan fatal, mengingat kedalaman lubang di sisi jalan yang cukup membahayakan pengendara maupun pejalan kaki.

Sorotan tajam Dari FORUM Formades kami datang dari masyarakat dan Aktivitas yang melihad menegaskan adanya kelemahan pengawasan dari instansi terkait. Mereka menyayangkan sikap pelaksana proyek yang terkesan abaikan terhadap masukan masyarakat. Bahkan, warga sempat melakukan pemantauan langsung di lokasi guna memastikan pengerjaan tidak semakin menyimpang dari standar.

Salah Satu FORUM Anggota Formads menjelaskan bahwa dari berbagai pernyataan warga dan hasil peninjauan lokasi, bahwa tidak aspek yang dapat membenarkan hasil pengerjaan itu.

Baca juga: Menuju 2026, Media dan LSM Bangkalan Bangun Kolaborasi Lewat Forum Kopdar

"Ya tentunya mau di lihat dari sudut pandang manapun itu tetap tidak bisa dibenarkan melihat kejadian di lapangan" Jelas MKR(26/12/2025)

Dampak dari buruknya pengerjaan ini bahkan mulai menghambat layanan publik. Salah satu klinik di wilayah tersebut melaporkan kesulitan akses bagi armada ambulans akibat galian yang belum tuntas, yang dikhawatirkan dapat mengganggu penanganan medis darurat.

Muhammad warga setempat menuturkan bahwa dia sudah berusaha menyampaikan kepada petugas yang bertugas terkait pengerjaan proyek yang di duga tidak sesuai SOP.

Baca juga: Launching Desa Ramah Perempuan dan Anak, Dua Desa di Arosbaya Resmi Dicanangkan

"Sudah saya tegur dan kasih saran kepada pihak yang bertanggung jawab tapi tidak di gubris" tuturnya.

"Kami juga sudah mencoba menghubungi pihak PUPR tapi masih belum ada tanggapan" imbuhnya.

Kini, masyarakat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan menuntut pihak kontraktor segera memperbaiki kerusakan tersebut sebelum memakan korban jiwa.(Team/Red)

Editor : Redaksi

Peritiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru