Jagal RPH Pegirian Tolak Relokasi ke Tambak Oso Wilangon, Rencana Mogok Kerja Januari 2026

avatar Redaksi

Surabaya, bnewsnasional.id - Rencana relokasi Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian ke kawasan Tambak Oso Wilangon (TOW) mendapat penolakan dari para jagal. Mereka menilai pemindahan lokasi berpotensi mengganggu distribusi daging serta membahayakan keselamatan pekerja.

Penolakan tersebut kembali disampaikan dalam rapat ketiga bersama DPRD Surabaya yang digelar pada 9 Desember 2025. Namun hingga rapat berakhir, tidak tercapai kesepakatan. Para jagal tetap bersikukuh menolak relokasi dan memilih walk out karena merasa aspirasi mereka tidak mendapat kejelasan.

Baca Juga: Polemik RPH Pegirian Memanas, Jagal Bersikukuh Tolak Pindah, DPRD Usul Kedurus yang Direlokasi ke TOW

Salah satu alasan utama penolakan adalah jarak tempuh dari RPH Pegirian menuju Tambak Oso Wilangon yang mencapai sekitar 14 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Kondisi tersebut dinilai dapat menghambat distribusi daging ke pasar-pasar tradisional di Surabaya.

Selain jarak, faktor keamanan juga menjadi sorotan. Jalur menuju TOW dikenal rawan kecelakaan dan kerap disebut sebagai “jalur tengkorak”, sehingga dianggap tidak aman dan tidak efisien untuk operasional harian RPH.

Baca Juga: Para Jagal RPH Pegirian Menolak Dipindahkan

Sebagai bentuk penolakan, para jagal RPH Pegirian menggalang tanda tangan terbuka yang akan disampaikan kepada Wali Kota Surabaya. Mereka juga berencana menggelar aksi mogok kerja pada 12 hingga 15 Januari 2026.

“Dan kami para jagal, pekerja, dan pedagang di RPH akan membawa 20 ekor sapi sebagai simbol penolakan pemindahan RPH Pegirian ke Tambak Oso Wilangon,” ujar H. Jawat selaku koordinator.

Baca Juga: Surabaya Nihil PMK, Ada Video Sapi Mati di RPH Jadi Sorotan AMI

Para jagal berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat mempertimbangkan aspirasi mereka serta dampak distribusi pangan sebelum memutuskan kebijakan relokasi RPH.

Berita Terbaru