Bangkalan, bnewsnasional.id - Program Makanan Bergizi (MBG) kembali menjadi sorotan tajam publik. Sebuah video viral yang memperlihatkan menu MBG diduga berulat disebut berasal dari SDN Plakran, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, dan kini fakta tersebut dibenarkan langsung oleh pihak sekolah.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat sajian nasi dan sayuran di wadah stainless. Namun kamera menyorot objek mencurigakan yang diduga ulat berada di dalam menu makanan. Narasi dalam video pun menohok, “Makanan bergizi ❌, makanan berulat ✅. Astaghfirullahaladzim, meresahkan sekali ibu.”
Baca Juga: Polres Ponorogo Rampungkan Tiga Dapur SPPG untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN Plakran Arosbaya, Mahmudi, membenarkan bahwa kejadian dalam video tersebut memang terjadi di sekolah yang dipimpinnya.
“Iya, benar. Sesuai dengan yang ada di video itu,” ujar Mahmudi singkat saat dikonfirmasi.
Pengakuan tersebut sontak memperkuat kemarahan publik. Pasalnya, makanan tersebut dikonsumsi oleh siswa sekolah dasar, kelompok yang seharusnya mendapat perlindungan ekstra terkait kebersihan dan kesehatan pangan.
Baca Juga: Dukung Gizi Anak, Ketua PYKB Daerah Jatim Berbagi di TK Kemala Bhayangkari Nganjuk
Unggahan video itu juga secara terbuka meminta agar owner atau kepala dapur penyedia MBG ditandai, sebagai bentuk tuntutan tanggung jawab. Warganet menilai kejadian ini bukan lagi sekadar kelalaian teknis, melainkan kegagalan pengawasan serius.
“Kalau kepala sekolah sudah membenarkan, ini tidak bisa ditutup-tutupi. Harus ada evaluasi total,” tulis salah satu warganet.
Komentar lain mendesak penghentian sementara distribusi MBG sampai dapur penyedia benar-benar diperiksa.
Baca Juga: Tekan Stunting, Polisi Dukung Program Phentul Melikan di Ngawi
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak penyedia MBG maupun instansi terkait di atasnya. Namun desakan agar dilakukan inspeksi mendadak dapur, audit vendor, dan sanksi tegas semakin menguat.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan program MBG. Label “bergizi” tak berarti apa-apa jika kebersihan diabaikan dan anak-anak harus menanggung risikonya.(Team/Red)
Editor : Redaksi