Kades Desa Tegalrejo Diduga Tahan Tunjangan Perangkat Desa Selama Dua Tahun

avatar Redaksi
Kelaparan, Perangkat Desa dan Linmas Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Kelaparan, Perangkat Desa dan Linmas Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Probolinggo, bnewsnasional.id - Konflik internal yang serius mengguncang Desa Tegalrejo, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Kepala Desa (Kades) SL diduga kuat telah melakukan penahanan tunjangan gaji terhadap perangkat desa dan anggota Linmas selama hampir dua tahun, menyebabkan kerugian puluhan juta rupiah dan penderitaan ekonomi bagi keluarga korban.

Pada Jumat, 26/09/25, sekitar pukul 14:56 WIB, awak media mendatangi kediaman korban di Dusun Gedekidul. Korban utama adalah SG, seorang perangkat desa, dan IL, anggota Linmas setempat.

Baca Juga: Diduga Warga Bangkalan Laporkan Wakil Ketua DPRD Bangkalan Ke Polda Jawa Timur,

Menurut keterangan yang diperoleh, Kades SL diduga tidak membayarkan hak finansial kedua aparat desa tersebut sejak Juli 2023 hingga September 2025.

Perangkat Desa SG, Tunjangan bulanan SG yang seharusnya diterima adalah Rp2.300.000,00. Jika ditotal selama periode penahanan sekira 24 bulan, kerugian SG mencapai Rp55.200.000,00 (Lima Puluh Lima Juta Dua Ratus Ribu Rupiah).

Anggota Linmas IL, Selain tunjangan individu, desa Tegalrejo juga memiliki anggaran khusus Linmas sebesar Rp26.400.000,00 yang patut dipertanyakan penggunaannya.

Kades SL diduga menahan total pembayaran ini tanpa ada penjelasan atau alasan yang jelas kepada SG dan IL, memicu ketegasan publik terhadap manajemen aset dan keuangan desa.

Penahanan hak gaji selama dua tahun ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap kehidupan pribadi dan keluarga korban.

Baca Juga: Kepala Desa Ja'ah Duduga Alergi Dengan Wartawan Hendak Mau Klarifikasi

"Saya selama dua tahun ini tidak menerima tunjangan (gaji) dari Kades SL. Selama ini kami harus berutang kesana kemari untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," ujar SG 

Penderitaan SG semakin terlihat saat ia tak kuasa menahan tangis menceritakan kondisi keluarganya. "Belum lagi biaya sekolah anak-anak. Dengan kejadian ini, anak istri terlantar dan bahkan menahan lapar," gumamnya, mengusap air mata penuh kepedihan.

SG dan IL merasa sangat kecewa dan menilai keputusan Kades SL sangat tidak adil serta merugikan mereka sebagai tulang punggung keluarga.

Tuntutan Tegas: Bayar Gaji dan Pecat Kades.

Baca Juga: Warga Murka, Kades Diduga Jual Akses Jalan Umum ke Penambang Ilegal.

SG dan IL menolak keras keputusan sepihak Kades SL dan menuntut agar hak mereka segera dibayarkan secara penuh. Mereka menegaskan bahwa kades seharusnya melindungi, bukan menzalimi, bawahannya.

"Harapan kami, mohon dibayarkan gaji kami yang sudah ditahan selama dua tahun! Dan kami meminta agar Kades SL dipecat dari jabatannya. Beri hukuman yang setimpal atas perbuatannya," tutupnya 

Awak media berkomitmen untuk mengawal kasus ini ke jalur hukum jika tidak ada penyelesaian dan pembayaran yang dilakukan oleh Kades SL dalam waktu dekat.(Red/Team) 

Berita Terbaru