Gas Elpiji 3 Kilo

Gas elpiji 3 kilo Tertulis Hanya Untuk Masyarakat Kecil Krisis pemerintah dan DPRD Kabupaten Nias Barat kurang Peka.

Reporter : YUNIANTO

Nias Barat, bnewsnasional.id - Gas Elpiji 3 kg tertulis Untuk masyarakat Miskin krisis di wilayah Kabupaten Nias Barat 105 Desa dan 8 Kecamatan Krisis kurang peka pemerintah kabupaten Nias Barat mengatasinya dan menangani gas Elpiji 3 kg khusus masyarakat kecil Senin 8 Desember 2025.

Salah satu warga Nias Barat menyampaikan kepada awak media Bnewsnasional.id menyampaikan sudah 2 minggu gas elpiji 3 kilo krisis belum ada sehingga kami susah untuk memasak apa lagi saat ini saat musim hujan susah mendapatkan gas elpiji

Baca juga: SPK PPPK Nias Barat Mengambang, Kepala BKPSDM: Yang Penting Gaji Dibayar

Pada kesulitan seperti ini harusnya pemerintah Nias Barat peka  hadir untuk kebutuhan masyarakat dan mengawasi distribusi/distributor  gas elpiji 3 kilo jangan hanya duduk di kursi sofa ujarya"
 
Kami harapkan Bupati Nias Barat menyurati Kios Kios Pengecer gas elpiji 3 kg dan juga pertamina agar hal ini jangan terus terulang di tengah tengah rakyat Nias Barat tanpa kepedulian dan keresahan yang perkepanjangan.

Baca juga: Plt Kadis Putr Kab.Nias Barat Pantau Pembangunan Di Sianaa Mandrehe.

Pengawasan dari DPRD Kabupaten  Nias Barat kurang tanggap dan tidak mau tahu apa yang di rasakan rakyat Nias Barat saat ini,kami masyarakat Nias Barat DPRD  harus memperjuangkan hak hak rakyat dan menjadi salah satu kritik pedas kepada Dewan terhormat yang hanya duduk enak di kursi sofa.

Menjelang Natal dan tahun baru ini kelakaan elpiji 3 kilo mungkin perpanjangan kelakaan bila pemerintah dan DPRD membiarkan tanpa pengawasan ketat dari kios kios pengecer dan hal ini yang perlu sangat di awasi.

Baca juga: Penghentian Beasiswa Profesi Kedokteran Dinilai Lemah Secara Logika dan Administrasi

Harga Het elpiji saat ini 18.000 per tabung 3 kg namun karna krisis bisa melonjat hingga ke 35 rb per tabung,ini yang perlu pemerintah dan DPRD perlu di perjuangkan agar harga het elpiji bisa normal kembali.

Editor : Redaksi

Peritiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru